Pengertian Pandangan Hidup.
Pandangan
Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan
jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan
individu, masyarakat, atau negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan
serta undang-undang harus merupakan pancaran dari pandangan hidup yang telah
dirumuskan.
Pandangan
hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat berarti cinta akan kebenaran,
sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang
mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua
golongan.
Setiap
orang, baik dari tingkatan yang paling rendah sampai dengan tingkatan yang
paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup. Hanya kadar cita-citanya sajalah yang
berbeda. Bagi orang yang kurang kuat imannya ataupun kurang luas wawasannya,
apabila gagal mencapai cita-cita, tindakannya biasanya mengarah pada hal-hal
yang bersifat negative.
Disinilah
peranan pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup yang teguh merupakan
pelindung seseorang. Dengan memegang teguh pandangan hidup yang diyakini,
seseorang tidak akan bertindak sesuka hatinya. Ia tidak akan gegabah bila
menghadapi masalah, hambatan, tantangan dan gangguan, serta kesulitan yang
dihadapinya.
Pandangan
hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang
pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan
berpikir didalam masyarakat. Manuel Kaisiepo (1982) dan Abdurrahman Wahid
(1985) berpendapat bahwa pandangan hidup itu bersifat elastis. Maksudnya
bergantung pada situasi dan kondisi serta tidak selamanya bersifat positif.
Pandangan
hidup yang sudah diterima oleh sekelompok orang biasanya digunakan sebagai
pendukung suatu organisasi disebut ideology. Pandangan hidup dapat menjadi pegangan,
bimbingan, tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh jalan hidupnya
menuju tujuan akhir.
Berikut
ini merupakan contoh pandangan hidup / kebiasaan baik yang dimiliki masyarakat
Jepang:
1.
Kerja Keras dan Penuh Semangat
Jepang
memang terkenal dengan kerja kerasnya, mereka kerja dengan penuh semangat
karena bagi mereka untuk meraih sebuah kesuksesan mereka harus bekerja
keras.Mereka datang ke tempat kerja selalu awal dengan alasan agar tidak
terlambat. Bahkan sudah biasa seorang bos di Jepang datang lebih awal dari
pegawainya.
2.
Memanfaatkan waktu semaksimal mungkin
Mereka
memanfaatkan waktu kerja mereka dengan maksimal dan penuh semangat. Mereka pun
tidak suka pulang kerja lebih awal. Mereka lebih suka mengambil kerja lembur
daripada harus pulang cepat. (Jepang memang terkenal dengan jam kerjanya yang
panjang dibanding dengan negara-negara di dunia). Malamnya sepulang kerja
terkadang mereka juga menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang tetapi hal
itu tidak membuat mereka kehilangan semangat kerja esok harinya.
3.
Tidak bisa menahan malu akibat ulah buruknya
Tidak
semua penduduk di Jepang itu kaya dan sukses, diantara mereka juga ada
pengemis dan gelandangan. Ada juga gelandangan yang mantan koruptor dan
penjahat negara lainnya. Namun, kebanyakan dari koruptor yang
menggelandang itu mati karena bunuh diri sebab mereka tak sanggup menahan malu
akibat keburukan hidupnya.
4.
Mandiri
Sejak
kecil mereka diajari untuk mandiri, meski orang tuanya kaya
mereka tidak dimanjakan dengan uang. JIka ingin uang lebih mereka harus
berusaha sendiri, biasanya mereka memilih untuk kerja part time sejak SMA.
(Karena di Jepang diperbolehkan kerja part time)
5.
Tidak banyak ngobrol saat bekerja
Tidak
seperti kita orang Indonesia yang kebanyakan “No Action Talk more”, orang Jepang
dalam bekerja itu “Talk Less Do More”, jadi gak kebanyakan ngobrol gitu.
6.
Tidak konsumtif
Jika
di Indonesia kita sering mengenal kebiasaan ngajak makan bareng, jalan bareng,
mentraktir teman sepulang kerja. Dan teman yang mengajak harus membayar ongkos
jalan atau makannya. Berbeda dengan Jepang, jika ada orang mengajak makan
bareng bukan berarti kita ditraktir, tapin kita harus bayar sendiri-sendiri….
hehehe
7.
Peduli pendidikan
Terbukti
setelah terjadi pemboman di Hiroshima 6 agustus 1945, pertanyaan pertama yang
diajukan oleh kaisar adalah,”berapakah guru yang masih hidup?” Nah, dari sini
kelihatan banget kan kalau pemerintah Jepang sangat peduli pendidikan. Banyak
JUga pelajar yang dikirim ke luar negeri untuk menimba ilmu, karena bagi mereka
ilmu itu tidak terukur oleh uang.
8.
Menghargai jasa orang lain
Orang-orang
Jepang sangat menghargai jasa orang lain, mereka sering mengucapkan
“arigatou”(terimakasih) meski jasa yang diberikan itu adalah hal-hal ringan.
Mereka juga sering memberikan bingkisan kepada orang yang telah berjasa kepada
mereka.
9.
Budaya Baca
Budaya
baca di Jepang sangat tinggi dimanapun mereka berada(baik di kamar,
kereta, selokan, WC) jika mempunyai waktu luang mereka akan mengisinya
dengan membaca. Sampai-sampai saat dalam kendaraan pun juga membaca. Jika
mereka berpergian lebih suka menggunakan kereta dengan alasan memanfaatkan
waktu yang lama di kereta, selain itu kereta juga tidak menimbulkan getaran
yang banyak menyebabkan gangguan saat membaca.
10. Loyalitas
Orang
Jepang mempunyai loyalitas yang lumayan tinggi. Dalam hidupnya mereka hanya
bekerja pada 1 atau 2 tempat saja, tidak seperti kebanyakan bangsa-bangsa lain.
Mereka tidak berpindah-pindah karena rata-rata gaji di perusahaan-perusahaan
Jepang relatif sama.
11. Workaholic
Mereka
bisa dibilang workaholic(suka bekerja), bagi mereka “work is funny”, mereka
juga mempunyai semboyan “Kita bisa maksimal bekerja ketika mengerjakan yang
kita sukai.”
Dengan kebiasaan masyarakat jepang yang baik, dapat menjadi kemajuan untuk negara mereka sendiri, untuk itu masyarakat indonesia diharapkan dapat mencontoh kebiasaan baik mereka yang tentunya akan berdampak baik untuk kemajuan negara indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar