Senin, 25 April 2016

Rangkuman IBD BAB 2

A. MANUSIA

Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari banyak segi. Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom  yang membentuk  jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia). manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan  merupakan kumpulan dari energi (ilmu Fisika). manusia merupakan mahluk  biologis yang yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan.sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi). manusia merupakan mahluk sosial  yang tidak dapat  berdiri sendiri (sosiologi). mahluk  yang selalu  ingin  mempunyai kekuasaan (politik), mahluk  yang berbudaya. sering disebut homo-humanus  (filsafat). dan lain sebagainya.

B. PENGERTIAN KEBUDA YAAN
Apabila  kita berbicara  tentang   kebudayaan,  maka  kita langsung  berhadapan  dengan pengertian istilahnya.  Pengertian  kebudayaan  menyangkut  bemacam-macam   definisi  yang telah  dipikilkan oleh  sarjana-sarjana bidang  sosial  budaya diseluruh  dunia.
Dua orang antropolog terkemuka yaitu  Melville J. Herkovits dan  Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di  dalam  masyarakat  ditentukan  adanya  oleh  kebudayaan   yang  dimiliki   masyarakat  itu. Helkovits memandang kebudayaan  sebagai  sesuatu  yang superorganic, karena  kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi hidup terns. Walaupun orang-orang  yang menjadi anggota  masyarakat senantiasa  silih berganti disebabkan  kematian  dan kelahiran.  Pengertian kebudayaan  meliputi  bidang yang luasnya seolah-olah  tidak ada batasnya.  Dengan  demikian sukar sekali   untuk mendapatkan pembatasan  pengertian   atau definisi  yang tegas dan terinci yang mencakup segala  sesuatu  yang seharusnya  temasuk  dalam  pengertian  tersebut.  Dalam pengertian sehari-hari  istilah  kebudayaan  sering  diartikan  sama  dengan  kesenian,  terutama seni  suara  dan  seni  tari.




C. KAITAN  MANUSIA  DAN KEBUDAYAAN
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan. dan kebudayaan mcrupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Tetapi apakah sesederhana  itu hubungan keduanya ?
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda telapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan. dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan-peraturan
kemasyarakat. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia. setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan  bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan,  karena kebudayaan  itu merupakan perwujudan dari manusia  itu sendiri.  Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.

Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
1.      Eksternalisasi, yaitu prose:; dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui ekstemalisasi  ini masyarakat menjadi kenyataan  buatan manusia.
2.      Obyektivasi,  yaitu  proses  dimana  masyarakat  menjadi  realitas  obyektif.  yaitu  suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.
3.      lntemalisasi. yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Apabila  manusia  melupakan  bahwa  masyarakat  adalah  ciptaan  manusia.  dia  akan menjadi terasing atau tealinasi (Berger. dalan1 terjemahan M.Sastrapratedja. 1991; hal : xv)

Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat. oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan  mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar