Rangkuman IBD BAB 2
A. MANUSIA
Manusia di alam dunia ini memegang peranan
yang unik, dan dapat dipandang dari banyak segi. Dalam ilmu eksakta,
manusia dipandang sebagai
kumpulan dari partikel-partikel
atom yang
membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki
oleh manusia (ilmu kimia). manusia merupakan kumpulan dari berbagai
sistem fisik yang saling terkait
satu sama lain dan
merupakan kumpulan
dari energi (ilmu Fisika). manusia
merupakan mahluk biologis yang yang tergolong dalam golongan mahluk
mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial,
manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan.sering disebut
homo economicus (ilmu ekonomi). manusia
merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri
(sosiologi). mahluk yang selalu
ingin mempunyai
kekuasaan (politik), mahluk yang
berbudaya. sering disebut
homo-humanus (filsafat). dan lain sebagainya.
Apabila
kita berbicara tentang kebudayaan,
maka kita langsung berhadapan
dengan pengertian istilahnya.
Pengertian kebudayaan menyangkut
bemacam-macam definisi yang telah
dipikilkan oleh sarjana-sarjana
bidang sosial budaya diseluruh dunia.
Dua orang antropolog terkemuka yaitu Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa
Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam
masyarakat ditentukan adanya
oleh kebudayaan yang
dimiliki masyarakat itu. Helkovits memandang kebudayaan sebagai
sesuatu yang superorganic,
karena kebudayaan yang turun temurun
dari generasi ke generasi hidup terns. Walaupun orang-orang yang menjadi anggota masyarakat senantiasa silih berganti disebabkan kematian
dan kelahiran. Pengertian kebudayaan meliputi
bidang yang luasnya seolah-olah
tidak ada batasnya. Dengan demikian sukar sekali untuk mendapatkan pembatasan pengertian
atau definisi yang tegas dan
terinci yang mencakup segala
sesuatu yang seharusnya temasuk
dalam pengertian tersebut.
Dalam pengertian sehari-hari
istilah kebudayaan sering
diartikan sama dengan
kesenian, terutama seni suara
dan seni tari.
C. KAITAN MANUSIA
DAN KEBUDAYAAN
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia
sebagai perilaku kebudayaan. dan kebudayaan mcrupakan obyek yang dilaksanakan
manusia. Tetapi apakah sesederhana itu
hubungan keduanya ?
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,
maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda telapi keduanya merupakan satu
kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan. dan setelah kebudayaan itu tercipta
maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Contoh sederhana
yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan-peraturan
kemasyarakat. Pada saat awalnya peraturan
itu dibuat oleh manusia. setelah peraturan itu jadi maka manusia yang
membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa manusia
tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan,
karena kebudayaan itu merupakan
perwujudan dari manusia itu
sendiri. Apa yang tercakup dalam satu
kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.
Dari sisi lain,
hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan
hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis,
maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui
tiga tahap yaitu :
1.
Eksternalisasi,
yaitu prose:; dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
Melalui ekstemalisasi ini masyarakat
menjadi kenyataan buatan manusia.
2.
Obyektivasi, yaitu
proses dimana masyarakat
menjadi realitas obyektif.
yaitu suatu kenyataan yang
terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat
dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku
manusia.
3.
lntemalisasi.
yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa
manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik,
sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Apabila manusia
melupakan bahwa masyarakat
adalah ciptaan manusia.
dia akan menjadi terasing atau
tealinasi (Berger. dalan1 terjemahan M.Sastrapratedja. 1991; hal : xv)
Manusia dan
kebudayaan, atau manusia dan masyarakat. oleh karena itu mempunyai hubungan
keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak
dapat lagi membedakan mana yang lebih awal
muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya harus
menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan
dengan lebih cermat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar