Kamis, 31 Maret 2016

Rangkuman BAB 1 IBD

A. Ilmu Budaya Dasar Sebagai Bagian Dari Mata Kuliah Dasar Umum
Ilmu budaya dasar merupakan salah satu komponen dari sejumlah mata kuliah dasar (MKDU) yang merupakan mata kuliah wajib di semua perguruan tinggi, baik yang sifatnya eksakta maupun non eksakta.
Secara khusus MKDU bertujuan untuk menghasilkan warga negara sarjana yang berkualifikasi sebagai berikut :
  1. Berjiwa Pancasila yang tercemin pada keputusan dan tindakannya.
  2. Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
  3. Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral dalam menyikapi permasalahan diberbagai aspek.
  4. Memiliki wawasan budaya yang luas
B. Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep – konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah – masalah manusia dan kebudayaan.
C. Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Penyajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep – konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah – masalah manusia dan kebudayaan.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat :
  1. Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
  2. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan – persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
  3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing – masing.
  4. Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain.


Analisa Pendekatan Budaya dengan Persoalan Manusia.

Manusia merupakan makhluk hidup yang tidak luput dari masalah. Masalah merupakan sesuatu yang harus dipecahkan atau dicari jalan keluarnya. Sepanjang hidupnya, seorang manusia pasti pernah berhadapan dengan yang namanya masalah, apakah berupa adanya kesenjangan atau adanya sesuatu yang harus dicarikan jalan keluarnya. Masalah memang menjadi bagian dari hidup manusia. Jika seorang manusia memiliki masalah artinya dia sedang hidup. Dengan adanya masalah,  kepribadian seseorang justru akan semakin berkembang melalui usaha belajar dari kesalahan itu sendiri.
Dalam mempersepsi dan memaknai tentang suatu masalah setiap orang akan berbeda-beda. Bagi seseorang, sesuatu itu bisa saja dianggap masalah, sementara bagi orang lain bukan masalah, atau sebaliknya. Demikian juga, bagi seseorang sesuatu itu merupakan masalah kecil atau ringan, tetapi dipersepsi dan dimaknainya sebagai suatu masalah yang berat dan besar atau justru sebaliknya. Jadi standar / tolak ukur masalah dari hidup masing-masing seseorang itu relatif.
Terkait dengan masalah-masalah psikologis yang dihadapi individu, pada umumnya individu yang bersangkutan kurang atau bahkan sama sekali tidak menyadarinya. Misalkan, orang yang sombong kadang-kadang tidak menyadari kesombongannya, demikian juga orang yang malas kadang-kadang tidak menyadari kemalasannya, sehingga cenderung untuk membiarkannya dan menjadi semakin kronis. Berbeda dengan masalah yang bersifat fisik, jika seseorang mendapatkan masalah fisik, misalnya dia mengalami sakit kepala, orang itu dengan mudah menyadari bahwa dirinya mempunyai masalah dengan kepalanya, sehingga dia berupaya untuk segera menghilangkannya dengan cara membeli obat atau datang ke dokter.
Secara garis besarnya, masalah-masalah yang dihadapi individu bersumber dari dua faktor, yaitu faktor dari dalam diri individu sendiri dan faktor lingkungan. Ketika kehidupan masih relatif sederhana, masalah-masalah yang muncul pun cenderung bersifat sederhana, namun sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia yang serba modern seperti sekarang ini, masalah-masalah yang muncul pun tampaknya semakin kompleks, termasuk di dalamnya masalah yang berkaitan dengan psikologis.
Upaya untuk mengatasi masalah-masalah atau mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi dapat dilakukan melalui berbagai cara, baik yang dilakukan sendiri maupun melaui bantuan orang lain. Bantuan orang lain biasanya diperlukan manakala masalah yang dihadapinya dianggap terlalu berat dan sudah tidak mungkin lagi ditanggulangi oleh dirinya sendiri. Pada proses penyelesaian masalah yang melibatan orang lain untuk membantu disebut juga pendekatan dalam budaya.
Pendekatan dalam budaya merupakan wujud yang abstrak dari kebudayaan. Pendekatan budaya merupakan ide-ide dan gagasan manusia yang hidup bersama dalam suatu masyarakat. Gagasan tersebut tidak dalam keadaan berdiri sendiri, akan tetapi berkaitan dan menjadi suatu sistem. Dengan demikian, pendekatan budaya adalah bagian dari kebudayaan yang diartikan pula adat-istiadat. Adat-istiadat mencakup sistem nilai budaya, sistem norma, norma-norma menurut pranata-pranata yang ada di dalam masyarakat yang bersangkutan, termasuk norma agama.
Fungsi pendekatan budaya adalah menata dan memantapkan tindakan-tindakan serta tingkah laku manusia. Proses belajar dari pendekatan budaya ini dilakukan melalui proses pembudayaan. Dalam proses ini, individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat istiadat, sistem norma, dan peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Proses ini dimulai sejak kecil, dimulai dari lingkungan keluarga, masyarakat, mula-mula meniru berbagai macam ilmu n. Setelah itu menjadi pola yang mantap, dan mengatur apa yang dimilikinya.