Senin, 21 Januari 2019

Kritik Impresionis Pada Museum Le Louvre di Paris



Piramida Louvre merupakan sebuah piramida kaca dan besi besar, dikelilingi oleh tiga piramida kecil, di taman Museum Louvre (Musée du Louvre) di Paris, Perancis. Piramida utama berperan sebagai pintu masuk utama ke museum. Selesai dibangun tahun 1989, bangunan ini menjadi markah tanah bagi kota Paris.


Dicetuskan oleh Presiden Perancis François Mitterrand tahun 1984, bangunan ini dirancang oleh arsitek I. M. Pei, yang bertanggung jawab atas perancangan Museum Miho di Jepang. Struktur ini, yang dibangun seluruhnya dari kaca, mencapai tinggi 20.6 meter (sekitar 70 kaki) bagian dasarnya memiliki panjang sisi 35 meter (115 kaki). Terdiri dari 603 kaca belah ketupat dan 70 kaca segitiga.



Piramida dan lobi bawah tanah dibangun karena berbagai masalah dengan pintu masuk utama Louvre yang asli, yang tak dapat menangani jumlah pengunjung yang banyak setiap hari. Pengunjung yang masuk melalui piramida turun ke lobi luas dan naik ke bangunan utama Louvre.


Selanjutnya untuk pembangunan piramida menimbulkan kontroversi karena banyak orang menganggap struktur futuristik tersebut terlihat berbeda di depan Museum Louvre dengan arsitekturnya yang klasik. Sementara yang lainnya bangga atas gaya arsitekturnya yang kontras sebagai penggabungan berhasil antara bangunan lama dan baru, klasik dan ultra-modern.


Jika kita melihat dari sisi museumnya, akan terlihat pyramid kaca dengan latar belakang yang ‘kosong’, dan menonjolkan bangunan pyramid yang (super) modern. Tetapi jika kita melihat dari sebaliknya, perpaduan pyramid (super) modern dan bangunan Renaissance nya, akan menjadi kolaborasi yang cantik.

Lalu dengan hardscape dari beton dan permukaan cukup kasar (karena ini di ruang luar, memang ada cara untuk lantai agar tidak licin jika ada air / hujan ), di desain segitiga-segitiga, yang mengelilingi piramid2 kaca ini.

Bila siang, terlihat pyramida utama menjadi pintu masuk utama ke ruang museum. Berfungsi sebagai  Main Entrance museum tersebut, juga sebagai "magnet" baik secara visual maupun secara fisik.
Bentuk segitiga adalah bentuk modern. Dan I.M. Pei mampu menghadirkan bentuk2 segitiga, bukan hanya sebagai pyramid saja, tetapi sebagai hardscape (berbentuk kolam dengan air dan air mancur), dan segitga ‘piramid terbalik’, di pintu masuk setelah turun dari pyramid kaca.

Arsitek I.M. Pei mendesain dan mengusulkan kaca piramida untuk berdiri di atas pintu masuk baru di pengadilan utama, Cour Napoleon. Piramida dan lobi bawah tanah perusahaan telah diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1988. Tahap kedua dari rencana Grand Louvre, La Pyramide Inversée ( Piramida terbalik ), diselesaikan pada tahun 1993. Pada 2002, dua kali sudah direnovasi sejak penyelesaian.