Minggu, 25 November 2018

KRITIK ARSITEKTUR


Definisi Kritik Terukur.

Sekumpulan dugaan yang mampu mendefinisikan bangunan dengan baik secara kuantitatif. Metode kritik dengan melihat ukuran dan besaran ruang yang digunakan dalam sebuah bangunan dengan acuan standarisasi dengan bangunan lainnya. dan juga dapat mengacu pada standarisasi yang telat ditetapkan dalam Data Arsitektur (Neufert Architect’s Data) dan Time Saver.


Metode Kritik Terukur.

Hakikat metode kritik terukur, kritik pengukuran menyatakan satu penggunaan bilangan atau angka hasil berbagai macam observasi sebagai cara menganalisa bangunan melalui hukum-hukum matematika tertentu. Norma pengukuran digunakan untuk memberi arah yang lebih kuantitatif. Hal ini sebagai bentuk analogi dari ilmu pengetahuan alam. Pengolahan melalui statistik atau teknik lain akan mengungkapkan informasi baru tentang objek yang terukur dan wawasan tertentu dalam studi.
Bilangan atau standar pengukuran secara khusus memberi norma bagaimana bangunanrdiperkirakanepelaksanaannya. Standardisasi pengukuran dalam desain bangunan dapat berupa:
1.     Ukuran batas minimum atau maksimum, Ukuran batas rata-rata (avarage), Kondisi-kondisi yang dikehendaki.
Contoh : Bagaimana Pemerintah daerah melalui Peraturan Tata Bangunan menjelaskan beberapa standar normatif, Batas maksimal ketinggian bangunan, sempadan bangunan, Luas terbangun, ketinggian pagar yang diijinkan.
Ada kalanya standar dalam pengukuran tidak digunakan secara eksplisit sebagai metoda kritik karena masih belum cukup memenuhi syarat kritik sebagai sebuah norma. Contoh : Bagaimana Huxtable menjelaskan tentang kesuksesan perkawinan antara seni di dalam arsitektur dengan bisnis investasi konstruksi yang diukur melalui standardisasi harga-harga.
Norma atau standar yang digunakan dalam Kritik pengukuran yang bergantung pada ukuran minimum/maksimum, kondisi yang dikehendaki selalu merefleksikan berbagai tujuan dariqbangunanqituqsendiri.
Tujuan dari bangunan biasanya diuraikan dalam tiga ragam petunjuk sebagai beikut: Tujuan Teknis (Technical Goals) Tujuan Fungsi (Functional Goals) Tujuan Perilaku (Behavioural Goals).


Tujuan Teknis Metode Kritik Terukur.

Kesuksesan bangunan dipandang dari segi standarisasi ukurannya secara teknis contoh : Sekolah, dievaluasi dari segi pemilihan dinding interiornya. Pertimbangan yang perlu dilakukan adalah :
1.     Stabilitas Struktur
• Daya tahan terhadap beban struktur
• Daya tahan terhadap benturan
• Daya dukung terhadap beban yang melekat terhadap bahan
• Ketepatan instalasi elemen-elemen yang di luar sistem
2.     Ketahanan Permukaan Secara Fisik
• Ketahanan permukaan
• Daya tahan terhadap gores dan coretan
• Daya serap dan penyempurnaan air
3.     Kepuasan Penampilan dan Pemeliharaan
• Kebersihan dan ketahanan terhadap noda
• Timbunan debu


Kelebihan Kritik Terukur.

Metodenya terukur secara kuantitatif. Memiliki Pertimbangan yang diperlukan dalam tujuan fungsi metode kritik terukur.


Kekurangan Kritik Terukur.

Kegiatan pendapat atau tanggapan terhadap sesuatu hal yang disertai dengan uraian dan pertimbangan baik buruknya hal tersebut, tetapi mengkritik biasanya lebih cenderung dikaitkan dengan hal-hal yang dinilai kurang baik atau buruk.
Berikut ini salah satu contoh kritik arsitektur dengan menggunakan kritik arsitektur terukur :

Nanyang Technological University, Singapura

Nanyang Technological University di Singapura disebut sebagai universitas paling bergengsi di Asia. Singapura yang memang punya lahan terbatas memang harus pintar untuk berpikir bagaimana bisa membangun gedung tanpa harus merusak lingkungan, dan salah satu contohnya dilakukan oleh Nanyang Technological University yang dibangun oleh CPG Consultants Pte Ltd, mereka berhasil membuat sebuah gedung di area yang seharusnya merupakan area hijau tanpa terlalu merusak area hijau yang sudah ada.
Desainnya yang futuristik menyatu dengan lingkungan hijau di sekelilingnya. Bagian yang paling menarik dari semuanya adalah atap penghijauan pada bangunan. Bangunan cantik ini tidak hanya menjadi sebagai tempat pertemuan bagi mahasiswanya, tetapi juga sebagai isolator natural dan memanfaatkan curah hujan rutin di Singapura dengan mengairi bangunan itu sendiri melalui tampungan air hujan.
Kampus yang berada di Singapura ini menerapkan konsep hijau pada desain arsitekturnya. Konsep hijau diperpadukan dengan lengkungan bangunan yang memberikan motif dan panorama yang segar.
Didalam kampus terdapat berbagai macam fasilitas, sedangkan pada atap kampus ditanami dengan tumbuhan vegetasi getasi yang memberikan kesan hijau dan udara yang sejuk.




Sebuah gedung ramah lingkungan dengan atap hijau (Green Roof) yang terlihat menyatu dengan alam sekitar. Desain bagian atapnya dibuat seperti sebuah bukit sehingga bisa berfungsi sebagai lantai untuk berjalan ke bagian atas gedung yang punya lantai untuk berjalan ke bagian atas gedung yang punya 5 lantai. Dan untuk memanfaatkan sinar matahari sebagai penerangan, semua dinding menggunakan material kaca.






Kampus ini memiliki konsep high perfomance building & earth friendly. Dapat dilihat dari dinding bangunan, terdapat kaca di beberapa bagiannya yang berfungsi untuk menghemat penggunaan elektrik terhadap bangunan, terutama segi pencahayaan dari lampu. 
Selain itu juga menggunakan energi alam seperti angin, sebagai penyejuk lingkungan. Bahan-bahan bangunan yang digunakan cenderung ramah pada lingkungan seperti keramik dengan motif kasar pada lantai untuk mengurangi pantulan panas yang dihasilkan dari dinding yang berkaca. Kolam air yang berada ditengah kampus berfungsi selain mereduksi panas matahari sehingga udara  tampak sejuk dan lembab.
Bangunan ini juga memiliki konsep sustainable. Pembangunannya sangat di konsepkan, menelaah lahan lingkungan wilayah yang sangat terbatas, dengan konsep alamiah dan natural, dipadukan dengan konsep teknologi tinggi, bangunan ini memungkinkan terus bertahan dalam jangka panjang, karena tidak merusak lingkungan sekitar yang ada.
Konsep lainnya adalah konsep future healthy. Dapat dilihat dari beberapa tanaman rindang yang mengelilingi bangunan, membuat iklim udara yang sejuk dan sehat bagi kehidupan sekitar, lingkungan tampak tenang, karena beberapa vegetasi dapat digunakan sebagai penahan kebisingan. Dinding bangunan curtain wall dilapisi alumunium dapat berguna untuk UV protector untuk bangunan itu sendiri. Tentunya ini semua dapat memberi efek positif untuk kehidupan. Pada bagian atap gedung, terdapat tangga untuk para pengguna yang akan menuju lantai atas. Ini dapat meminimalisasi penggunaan listrik untuk lift atau eskalator. Tentu lebih menyehatkan, selain sejuk karena disepanjang anak tangga terdapat rumput yang digunakan sebagai green roof, pengguna juga mendapatkan sinar matahari.
Lalu memiliki konsep climate support. Dengan konsep penghijauan, sangat cocok untuk iklim singapura yang masih tergolong tropis(khatulistiwa).   Pada saat penghujan, dapat sebagai resapan air, dan pada saat kemarau, dapat sebagai penyejuk udara.
Dan juga memiliki konsep aesthetic use. Penggunaan green roof pada kampus ini, selain untuk keindahan dan agar terlihat menyatu dengan alam,  juga dapat digunakan sebagai water catcher sebagi proses pendingin ruangan alami karena sinar matahari tidak diserap beton secara langsung. Ini juga menurunkan suhu panas di siang hari dan sejuk di malam hari untuk lingkungan sekitarnya. Desainnya yang melengkung digunakan agar penyerapan matahari oleh kulit bangunan dapat di minimalisasikan.
            Berikut ini adalah deskripsi proyek Nanyang Technological University :
Didirikan
1991
Jenis
Publik, Otonomi
Dana abadi
S$830 juta[1]
Staf akademik
1.700
Staf administratif
2.500
Jumlah mahasiswa
33.500
23.500
10.000
Lokasi
Kampus
200 hektare
     University Red
     School Blue
Afiliasi
WAABETASAIHLAUNACUDAAD
Situs web


Referensi :