Selasa, 29 Mei 2018

FASILITAS KAWASAN DAN AKTIVITAS LAINNYA YANG ADA DI SEKITAR GOLDEN HORN BAY, ISTANBUL, TURKI.






Kira-kira 7 ribu tahun yang lalu, perairan sungai Alibey dan Kaghitkhan, yang masih mengalir ke bagian utara golden horn bay (tanduk emas), bergabung dengan air Bosphorus  dan membentuk sebuah pelabuhan alam. Selama berabad-abad Tanduk emas  dikenal sebagai salah satu pelabuhan alam terbaik di dunia. Untuk waktu yang lama, tetap menjadi basis basis armada militer dan pedagang, pertama Bizantium dan kemudian Kekaisaran Ottoman.

Perairan teluk ini, yang memang berbentuk menyerupai tanduk, berlimpah-limpah pada ikan, dan tanah subur di sepanjang tepian menghasilkan panen yang berlimpah. Teluk itu sering dibandingkan dengan tumpah ruah, dan diyakini bahwa teluk itu sendiri disebut Vizant yang di lakukan untuk menghormati ibunya, Kerodesy.

Lalu ada legenda yang sangat menarik bahwa ada yang mengatakan bahwa perairan teluk di bawah sinar matahari bersinar dengan emas asli. Tanduk emas, yang berasal dari Ottoman Khalich-i Dersaadet (Hali -i Dersaadet - teluk gerbang kebahagiaan). Di bagian atas Tanduk emas  Ada dua pulau kecil, yang oleh Bizantium disebut Cosmidion, dan Ottoman - Bahariye (Bahariye). Panjang teluknya sekitar 12 km, dengan lebar rata-rata 100 m dan kedalaman 47 m.

Sepanjang teluk itu dilalui oleh kapal laut yang berlalu lalang menjadi fasilitas utama di golden horn bay. Banyak turis yang menggunakan fasilitas itu untuk menikmati teluk yang membelah bagian eropa dan asia yang memiliki pemandangan sangat indah dan tak terlupakan. Ada juga beberapa nelayan yang mencari sumber daya dari teluk tersebut berupa hasil laut. Sehingga golden horn bay juga menjadi tempat berlabuhnya kapal-kapal laut. Untuk menyebrangi teluk tersebut melewati jalur darat dapat menggunakan jembatan Bosphorus, terlihat masyarakat banyak menggunakan mobil pribadi, bus, dan sepeda motor untuk mempersingkat waktu.