Jumat, 04 November 2016

Pengertian Arsitektur Biologis.

Arsitektur Biologis merupakan sebuah  ilmu yang mempelajari tentang penghubung dan hubungan antara manusia dan lingkungannya secara keseluruhan  dan merupakan arsitektur kemanusiaan yang memperhatikan kesehatan antar keduanya.
Sejak dulu nenek moyang kita telah menerapkan konsep dasar dari arsitektur biologis, yaitu dengan membangun rumah adat tradisional menggunakan bahan-bahan yang diambil dari alam sehingga tidak mencemari lingkungan dan mempertimbangkan rancang bagunan yang dapat tahan dengan segala macam ancaman alam, seperti hewan buas dan bencana banjir, longsor dan gempa bumi. Rumah adat tradisional ini juga mencerminkan suatu cara kehidupan harmonis, ritmis dan dinamis, terjalin antara kehidupan manusia dan lingkungan sekitar secara keseluruhan. Rumah adat tradisional dibangun dengan cara yang sama dari generasi ke generasi berikutnya. Rumah adat ini juga disesuaikan dengan iklim daerah setempat dan masing-masing suku bangsa di Indonesia telah memiliki arsitektur tradisional. Berikut ini adalah contoh arsitektur biologis pada zaman dahulu.

Rumah adat yang berbentuk rumah panggung adalah salah satu contoh dari arsitektur biologis masyarakat Indonesia pada zaman dahulu.


Namun di era modern seperti sekarang, menggunakan arsitektur biologis asli agak sulit, karena saat ini kondisi bumi sudah mengalami perubahan akibat pemanasan global. Yang dapat  kita realisasikan adalah dengan mencoba membuat rancang bangun rumah yang efisien akan sumber daya tanpa mengurangi kenyaman bagi penghuni rumah itu sendiri. Lalu kita juga harus  ramah terhadap lingkungan, ikut menjaga kelangsungan ekosistem, menggunakan energi yang efisien,memanfaatan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui secara efisien, meminimalisir penggunaan sumber daya alam yang dapat diperbarui dengan daur ulang dalam membangun lingkungan untuk  meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Hal ini membuat konsep arsitektur biologis saat ini menjadi lebih kekinian.
Arsitektur biologis menggunakan teknologi alamiah untuk mengendalikan keadaan kritis alam yang sudah mulai terancam, untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan kualitas bangunan dengan bagian-bagian material. Bahan-bahan bangunan yang digunakan dalam mewujudkan arsitektur biologis adalah bahan-bahan bangunan dari alam, seperti kayu, bambu, rumbia, alang-alang dan ijuk. Perencanaan arsitektur biologis juga memperhatikan konstruksi yang sesuai dengan tempat bangunan itu berada. Bentuk bangunannya juga ditentukan oleh rangkaian bahan bangunannya dan kebutuhan dasar penghuni rumah tersebut. Berikut ini adalah contoh arsitektur biologis pada era sekarang.


Salah satu contoh arsitektur biologis masa kini yang menggunakan material bamboo.


Pemakaian bamboo dalam arsitektur dapat diterapkan untuk beberapa bagian bangunan. Kelebihan bamboo adalah tahan terhadap gempa karena material ini memiliki sifat yang ringan dan elastis, bamboo juga merupakan salah satu jenis tumbuhan yang cepat pertumbuhannya. Selain itu bamboo dapat diolah kembali menjadi berbagai macam pola sesuai kebutuhan yang diinginkan.