Pengertian Arsitektur Biologis.
Arsitektur Biologis merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang penghubung dan hubungan
antara manusia dan lingkungannya secara keseluruhan dan merupakan arsitektur kemanusiaan yang
memperhatikan kesehatan antar keduanya.
Sejak dulu nenek moyang kita telah
menerapkan konsep dasar dari arsitektur biologis, yaitu dengan membangun rumah
adat tradisional menggunakan bahan-bahan yang diambil dari alam sehingga tidak
mencemari lingkungan dan mempertimbangkan rancang bagunan yang dapat tahan
dengan segala macam ancaman alam, seperti hewan buas dan bencana banjir,
longsor dan gempa bumi. Rumah adat tradisional ini juga mencerminkan suatu cara
kehidupan harmonis, ritmis dan dinamis, terjalin antara kehidupan manusia dan
lingkungan sekitar secara keseluruhan. Rumah adat tradisional dibangun dengan
cara yang sama dari generasi ke generasi berikutnya. Rumah adat ini juga disesuaikan
dengan iklim daerah setempat dan masing-masing suku bangsa di Indonesia telah
memiliki arsitektur tradisional. Berikut ini adalah contoh arsitektur biologis
pada zaman dahulu.
Rumah adat yang
berbentuk rumah panggung adalah salah satu contoh dari arsitektur biologis
masyarakat Indonesia pada zaman dahulu.
Namun di era modern seperti sekarang,
menggunakan arsitektur biologis asli agak sulit, karena saat ini kondisi bumi
sudah mengalami perubahan akibat pemanasan global. Yang dapat kita realisasikan adalah dengan mencoba
membuat rancang bangun rumah yang efisien akan sumber daya tanpa mengurangi
kenyaman bagi penghuni rumah itu sendiri. Lalu kita juga harus ramah terhadap lingkungan, ikut menjaga
kelangsungan ekosistem, menggunakan energi yang efisien,memanfaatan sumber daya
alam yang tidak dapat diperbarui secara efisien, meminimalisir penggunaan
sumber daya alam yang dapat diperbarui dengan daur ulang dalam membangun
lingkungan untuk meningkatkan kualitas
lingkungan hidup. Hal ini membuat konsep arsitektur biologis saat ini menjadi
lebih kekinian.
Arsitektur biologis menggunakan teknologi
alamiah untuk mengendalikan keadaan kritis alam yang sudah mulai terancam,
untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan kualitas bangunan dengan
bagian-bagian material. Bahan-bahan bangunan yang digunakan dalam mewujudkan
arsitektur biologis adalah bahan-bahan bangunan dari alam, seperti kayu, bambu,
rumbia, alang-alang dan ijuk. Perencanaan arsitektur biologis juga
memperhatikan konstruksi yang sesuai dengan tempat bangunan itu berada. Bentuk
bangunannya juga ditentukan oleh rangkaian bahan bangunannya dan kebutuhan
dasar penghuni rumah tersebut. Berikut ini adalah contoh arsitektur biologis
pada era sekarang.
Salah satu contoh
arsitektur biologis masa kini yang menggunakan material bamboo.
Pemakaian bamboo dalam arsitektur
dapat diterapkan untuk beberapa bagian bangunan. Kelebihan bamboo adalah tahan
terhadap gempa karena material ini memiliki sifat yang ringan dan elastis, bamboo
juga merupakan salah satu jenis tumbuhan yang cepat pertumbuhannya. Selain itu bamboo
dapat diolah kembali menjadi berbagai macam pola sesuai kebutuhan yang
diinginkan.