Senin, 10 Oktober 2016

Pengertian Arsitektur dan Lingkungan Beserta Dampak Positif dan Negatif.

Pengertian Arsitektur.
Arsitektur adalah seni yang dilakukan oleh setiap individu untuk menyalurkan imajinasi  mereka dalam merancang bangunan. Arsitektur mempunyai lingkup yang luas, seorang arsitek harus mampu merancang dan membangun keseluruhan lingkungan, misalnya perencanaan kota, lansekap, hingga ke lingkup yang lebih spesifik yaitu desain bangunan, desain interior dan sebagainya.

Pengertian Lingkungan.
            Lingkungan adalah kondisi fisik keadaan sumber daya alam seperti tanahair, energi matahari, mineral, serta tumbuhan dan hewan yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.
Lingkungan dibagi menjadi 2 yaitu:
1.      Komponen biotik / komponen makhluk hidup, misalnya binatang, tumbuh-tumbuhan, dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
2.      Komponen abiotik / komponen benda mati, misalnya air, udara, tanah, kelembaban cahaya, bunyi dan energi.

Hubungan Antara Arsitektur dan Lingkungan.
Hubungan antara arsitektur dan lingkungan, yaitu hubungan antara bangunan dengan makhluk hidup yang ada disekitar lingkungannya, tak hanya manusia tetapi juga makhluk hidup lainnya yaitu tumbuhan dan hewan. Arsitektur sebagai sebuah benda yang dibuat oleh manusia harus mampu menunjang kehidupan dalam lingkungannya sehingga memberikan timbal balik yang menguntungkan untuk lingkungan dan juga bangunan itu sendiri. Menganalisa lingkungan dilakukan untuk mengurangi dampak  – dampak negatif yang ditimbulkan dari terciptanya sebuah bangunan, namun tetap memanfaatkan lingkungan sekitar.


Dampak Positif  Arsitektur Terhadap Lingkungan.
1.      Memanfaatkan arsitektur terhadap lingkungan sekitar dapat menunjang kehidupan agar lebih baik lagi. Misalnya pembuatan teknologi ramah lingkungan pada bangunan yang memanfaatkan lingkungan itu sendiri.
2.      Membuat  lingkungan mempunyai nilai estetika yang tinggi.
3.      Dapat memberikan ide kreatif dan inovatif pada lahan atau penataan perkotaan
4.      Memperhatikan kondisi lahan yang akan dibangun. Serta memikirkan secara matang bangunan yang akan dibuat sehingga tidak tercipta bangunan yang sia sia.
Contoh :
P.A.T.H House, Paris-Prancis
Rumah berteknologi tinggi karya Philippe Stark dan Konstruksi Riko ini memiliki mengusung tema P.A.T.H (Prefabricated Accessible Technological Homes). Kelebihan dari rumah ini adalah menggunakan energi matahari sebagai pengganti matahari yang menggunakan pelat solar. Selain itu, kombinasi kaca dan kayu dapat membantu sirkulasi udara yang baik. Ditambah taman pada atap rumah yang dapat membantu menghasilkan oksigen juga menambah hijau dan asri rumah (source: gizmag.com)


Dampak Negatif Arsitektur Terhadap Lingkungan.
1.      Banyak arsitek yang tidak tanggung jawab / kurang mementingkan lingkungan sekitar terhadap bangunan yang dirancangnya sehingga mengakibatkan kerugian yang dialami makhluk hidup disekitarnya.
Contoh:
Banjir di Kota Jakarta

Banjirnya kota jakarta merupakan akibat dari sitem pembangunan-pembangunan di jakarta yang tidak memikirkan lingkungan, hal tersebut marupakan akibat dari lingkungan yang seharunya merupakan daerah hijau di jadikan menjadi gedung-gedung dan pemakaian plester penuh pada stiap permukaan tanah di kota jakarta sehingga tidak adanya tempat lagi untuk resapan air. Seharusnya untuk jalan pejalan kaki tidak perlu menggunakan plester melainkan menggunakan bata konblok agar air dapat meresap ke tanah.